Sunday, March 13
perfect day.... ^.^
Rabu, 12:34 AM ato lebih familiarnya jam 00:34 dini hari …
Waw….that’s a perfect days…..uPs…..night,
Di mulai dengan terjebak hujan di tempat teman, nggak jadi makan, kelaparan, sekarang mati lampu tengah malem dengan batrey netbook tinggl 42% gara-gara lupa nge_charge……eng ing eeeeeeng…..
Singkatnya, nggak ada hari yang sesempurna malem ini…..hahaha……LoLz~
Tapi apapun itu, harus tetap di syukuri karena ternyata sebelum mati lampu aku sempat menghidupkan dispenser untuk bisa menikmati secangkir kopi panas bebas gula kesukaanku…..nyummy……rasanya pahit ???....nggak juga sih, karena ini memang kopi instan khusus buat penderita anti gula seperti aku....( lagaknyaaa ).....ahahahaha
Dan dalam remangnya kamar ini anganku melayang jauh akan keindahan kota ini jauh sebelum aku tumbuh dewasa di tempat ini….( cieee, prikitiewww …. bahasanya aneh bener ).
Dulu aku bahkan menolak mati-matian untuk mau tinggal di kota yang telah memberiku banyak “pelajaran” berharga. Tentang rasa sakit, bahagia, dan juga kesendirian. Aku sadar, betapa banyak orang mengeluhkan tentang perihnya hidup ini yang sebenarnya itu adalah hal yang wajar. Kenapa wajar ???...ya, karena inilah hidup.
Aku bahkan yakin kalau di luar sana masih banyak orang-orang yang kurang beruntung di bandingkan dengan aku. Aku masih bisa menikmati nyamannya hidup di dalam kamar ( meskipun kamar kost ), aku masih bisa menikmati hangatnya selimut, bed cover, dan empuknya spring bed, aku masih bisa menulis dalam kegelapan kamar dengan netbook ku yang tomboy…hehe, dan yang lebih penting, aku masih bisa menikmati segelas kopi panas…. J. That’s was amazing for me.
Banyak orang bilang kalau hidup ini keras, hidup ini sulit, tapi bagiku hidup ini lucu. Heran… ???, kenapa harus heran ?, kita di berikan anugerah yang luar biasa oleh dzat yang di agungkan oleh banyak manusia dengan berbagai cara. Sebuah tubuh yang di lengkapi dengan dua tangan, dua kaki, kepala dengan wajah yang tampan dan cantik di lengkapi dengan otak untuk berfikir. Jadi, untuk apa semua itu di berikan ? bukankah agar kita bisa menggunakannya semasa kita hidup ?. Meskipun mungkin ada orang-orang yang mempunyai kekurangan fisik tapi Tuhan menggantikannya dengan anugerah yang lain yang dapat menjadikan hidup mereka menjadi sempurna, bukankah begitu ?.
Mengeluh itu adalah sifat manusia tapi sampai kapan kita akan mengeluh ?, seumur hidup ?, karena sampai kapanpun manusia akan terus dan terus diberikan coba’an yang bertubi-tubi. Nikmati saja apa yang di berikan Tuhan pada kita, semua rasa sakit, semua rasa bahagia, karena aku yakin kita akan lebih bisa bersyukur kalau kita bisa merasakan semua itu daripada kita harus mengumbar apa yang kita rasakan.
Banyak cerita yang aku baca dari status jejaring sosial yang lebih dikenal dengan Facebook, twitter, koprol, dan semacamnya. Banyak dari mereka menuliskan apa yang mereka rasakan saat itu, seolah-olah individu tersebut adalah orang yang paling menderita di seluruh pelosok bumi. Lalu di saat berbeda, saat mereka di berikan kebahagiaan, mereka baru mengucapkan syukur atas anugerah tersebut. Kenapa mereka tidak pernah menyadari bahwa rasa sakit adalah sebuah anugerah ?. Karena menurutku rasa sakit di berikan agar kita bisa merasakan perasaan yang disebut dengan bahagia. Coba kalau kita tidak pernah diberikan rasa sakit, apakah kita bisa merasakan perasaan tersebut adalah bahagia ?. semuanya pasti akan terasa hambar dan datar-datar saja.
Tapi kitapun juga nggak harus meyikapi rasa sakit dengan sesuatu yang buruk, karena apapun itu tetap saja kita harus merasa bahagia dengan semua yang ada dan semua anugerah yang kita punya. Kadang ingin rasanya berteriak dan mengatakan pada mereka untuk sekedar mengatakan “ hey, aku bahagia karena telah diberika cobaan ini dan sekarang setelah aku bisa melewati semua ini aku merasa lebih bahagia “ daripada mereka terus merengek dan meratap “ ya Tuhan, kapan cobaan ini akan berakhir…aku juga berhak hidup bahagia” . fiuuuh, benar-benar kalimat orang yang tidak bisa mensyukuri indahnya hidup dengan segala anugerah yang telah di berikan oleh-Nya.
Aku bukan mencela tapi marilah kita semua belajar dari semua cobaan yang telah di berikan oleh-Nya. Tidak ada orang yang melewati hidupnya dengan sama persis, bahkan orang yang di karuniai saudara kembar sekalipun itu kembar identik. Pasti mereka juga tidak melewati dan menjalani hidup mereka dengan sama persis.
Hadapilah hidupmu jangan mencoba melawan atau memenangkan sesuatu atas hidupmu apalagi sampai lari dari kenyataan dan berujung bunuh diri, karena sesungguhnya kita adalah golongan makhluk yang menang dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Bukankah damai itu indah .. ??? . Guys, apa yang kalian tuliskan di semua jejaring sosial itu tidaklah benar. Hidup kalian itu indah, hidup kalian bahagia. Buktinya kalian masih bisa menuliskan semua itu dengan cara yang berbeda-beda. Yang punya handphone bisa lewat handphone, yang punya internet ato modem bisa internetan lewat komputer, atau yang lebih beruntung lagi bisa lewat iphone atau blackberry.
Merasa tidak punya semua itu ?, tetep aja masi beruntung, buktinya kalian masi punya duit buat ke warnet demi update status ( kecuali yang punya warnet lagi baek hati, jadi kalian bisa ngutang )….hehe. tapi ujung-ujungnya sama aja kan, judulnya tetep aja bayar. So, ga’ usah muluk-muluk deh ngadepin hidup. Kalaupun ingin sesuatu yang lebih baik lagi, ya berusaha tapi jangan sampai memaksakan diri apalagi sampai menghalalkan segala cara untuk sekedar memenuhi tuntutan hidup. Meskipun sebenernya hidup itu nggak banyak tuntutan, justru manusianya sendiri yang banyak menuntut makanya di bilang tuntutan hidup...xixixi....
Intinya…. Biasa ajalah jadi orang, ga usah terlalu banyak ina ini dan ita itu….hehehe. Tulisan ini bukan bermaksud mengkritik, menghina, apalagi mencerca. Ini hanya sekedar tulisan untuk menunjukkan bahwa aku mencintai kalian yang sempat membaca tulisan ini agar kalian lebih bisa pula mencintai hidup kalian apapun yang kalian rasakan sekarang ini.
------------------------ with love -----------------------
Waw….that’s a perfect days…..uPs…..night,
Di mulai dengan terjebak hujan di tempat teman, nggak jadi makan, kelaparan, sekarang mati lampu tengah malem dengan batrey netbook tinggl 42% gara-gara lupa nge_charge……eng ing eeeeeeng…..
Singkatnya, nggak ada hari yang sesempurna malem ini…..hahaha……LoLz~
Tapi apapun itu, harus tetap di syukuri karena ternyata sebelum mati lampu aku sempat menghidupkan dispenser untuk bisa menikmati secangkir kopi panas bebas gula kesukaanku…..nyummy……rasanya pahit ???....nggak juga sih, karena ini memang kopi instan khusus buat penderita anti gula seperti aku....( lagaknyaaa ).....ahahahaha
Dan dalam remangnya kamar ini anganku melayang jauh akan keindahan kota ini jauh sebelum aku tumbuh dewasa di tempat ini….( cieee, prikitiewww …. bahasanya aneh bener ).
Dulu aku bahkan menolak mati-matian untuk mau tinggal di kota yang telah memberiku banyak “pelajaran” berharga. Tentang rasa sakit, bahagia, dan juga kesendirian. Aku sadar, betapa banyak orang mengeluhkan tentang perihnya hidup ini yang sebenarnya itu adalah hal yang wajar. Kenapa wajar ???...ya, karena inilah hidup.
Aku bahkan yakin kalau di luar sana masih banyak orang-orang yang kurang beruntung di bandingkan dengan aku. Aku masih bisa menikmati nyamannya hidup di dalam kamar ( meskipun kamar kost ), aku masih bisa menikmati hangatnya selimut, bed cover, dan empuknya spring bed, aku masih bisa menulis dalam kegelapan kamar dengan netbook ku yang tomboy…hehe, dan yang lebih penting, aku masih bisa menikmati segelas kopi panas…. J. That’s was amazing for me.
Banyak orang bilang kalau hidup ini keras, hidup ini sulit, tapi bagiku hidup ini lucu. Heran… ???, kenapa harus heran ?, kita di berikan anugerah yang luar biasa oleh dzat yang di agungkan oleh banyak manusia dengan berbagai cara. Sebuah tubuh yang di lengkapi dengan dua tangan, dua kaki, kepala dengan wajah yang tampan dan cantik di lengkapi dengan otak untuk berfikir. Jadi, untuk apa semua itu di berikan ? bukankah agar kita bisa menggunakannya semasa kita hidup ?. Meskipun mungkin ada orang-orang yang mempunyai kekurangan fisik tapi Tuhan menggantikannya dengan anugerah yang lain yang dapat menjadikan hidup mereka menjadi sempurna, bukankah begitu ?.
Mengeluh itu adalah sifat manusia tapi sampai kapan kita akan mengeluh ?, seumur hidup ?, karena sampai kapanpun manusia akan terus dan terus diberikan coba’an yang bertubi-tubi. Nikmati saja apa yang di berikan Tuhan pada kita, semua rasa sakit, semua rasa bahagia, karena aku yakin kita akan lebih bisa bersyukur kalau kita bisa merasakan semua itu daripada kita harus mengumbar apa yang kita rasakan.
Banyak cerita yang aku baca dari status jejaring sosial yang lebih dikenal dengan Facebook, twitter, koprol, dan semacamnya. Banyak dari mereka menuliskan apa yang mereka rasakan saat itu, seolah-olah individu tersebut adalah orang yang paling menderita di seluruh pelosok bumi. Lalu di saat berbeda, saat mereka di berikan kebahagiaan, mereka baru mengucapkan syukur atas anugerah tersebut. Kenapa mereka tidak pernah menyadari bahwa rasa sakit adalah sebuah anugerah ?. Karena menurutku rasa sakit di berikan agar kita bisa merasakan perasaan yang disebut dengan bahagia. Coba kalau kita tidak pernah diberikan rasa sakit, apakah kita bisa merasakan perasaan tersebut adalah bahagia ?. semuanya pasti akan terasa hambar dan datar-datar saja.
Tapi kitapun juga nggak harus meyikapi rasa sakit dengan sesuatu yang buruk, karena apapun itu tetap saja kita harus merasa bahagia dengan semua yang ada dan semua anugerah yang kita punya. Kadang ingin rasanya berteriak dan mengatakan pada mereka untuk sekedar mengatakan “ hey, aku bahagia karena telah diberika cobaan ini dan sekarang setelah aku bisa melewati semua ini aku merasa lebih bahagia “ daripada mereka terus merengek dan meratap “ ya Tuhan, kapan cobaan ini akan berakhir…aku juga berhak hidup bahagia” . fiuuuh, benar-benar kalimat orang yang tidak bisa mensyukuri indahnya hidup dengan segala anugerah yang telah di berikan oleh-Nya.
Aku bukan mencela tapi marilah kita semua belajar dari semua cobaan yang telah di berikan oleh-Nya. Tidak ada orang yang melewati hidupnya dengan sama persis, bahkan orang yang di karuniai saudara kembar sekalipun itu kembar identik. Pasti mereka juga tidak melewati dan menjalani hidup mereka dengan sama persis.
Hadapilah hidupmu jangan mencoba melawan atau memenangkan sesuatu atas hidupmu apalagi sampai lari dari kenyataan dan berujung bunuh diri, karena sesungguhnya kita adalah golongan makhluk yang menang dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Bukankah damai itu indah .. ??? . Guys, apa yang kalian tuliskan di semua jejaring sosial itu tidaklah benar. Hidup kalian itu indah, hidup kalian bahagia. Buktinya kalian masih bisa menuliskan semua itu dengan cara yang berbeda-beda. Yang punya handphone bisa lewat handphone, yang punya internet ato modem bisa internetan lewat komputer, atau yang lebih beruntung lagi bisa lewat iphone atau blackberry.
Merasa tidak punya semua itu ?, tetep aja masi beruntung, buktinya kalian masi punya duit buat ke warnet demi update status ( kecuali yang punya warnet lagi baek hati, jadi kalian bisa ngutang )….hehe. tapi ujung-ujungnya sama aja kan, judulnya tetep aja bayar. So, ga’ usah muluk-muluk deh ngadepin hidup. Kalaupun ingin sesuatu yang lebih baik lagi, ya berusaha tapi jangan sampai memaksakan diri apalagi sampai menghalalkan segala cara untuk sekedar memenuhi tuntutan hidup. Meskipun sebenernya hidup itu nggak banyak tuntutan, justru manusianya sendiri yang banyak menuntut makanya di bilang tuntutan hidup...xixixi....
Intinya…. Biasa ajalah jadi orang, ga usah terlalu banyak ina ini dan ita itu….hehehe. Tulisan ini bukan bermaksud mengkritik, menghina, apalagi mencerca. Ini hanya sekedar tulisan untuk menunjukkan bahwa aku mencintai kalian yang sempat membaca tulisan ini agar kalian lebih bisa pula mencintai hidup kalian apapun yang kalian rasakan sekarang ini.
------------------------ with love -----------------------
Subscribe to:
Posts (Atom)